Kota Tegal- Lembaga Bursa Kerja Khusus (BKK) di tiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Career Development Center (CDC) di tiap perguruan tinggi seharusnya bisa memfasilitasi kebutuhan kerja bagi siswa dan mahasiswa lulus yang sudah siap kerja. Maka sangat terlalu jika kedua lembaga itu tidak peka terhadap fungsi dan peranannya kaitan bursa kerja bagi siswa dan mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya.
Kepala Disnakerin Kota Tegal, R Heru Setyawan mengaku bingung dengan konsep pengelolaan lembaga BKK dan CDC yang demikian, cenderung pasif dan programnya tidak jelas. Menurut Heru, ternyata banyak faktor yang menjadi penyebab lemahnya BKK maupun CDC, sehingga nampak tidak peka. Heru kemudian menginisiasi kegiatan bimbingan teknis (bintek) bagi pengelola BKK dan CDC selama 3 hari mulai Selasa (11/10) -Kamis (13/10) di hotel Sun Q Ta, kawasan obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal. Selain diikuti 18 SMK, 5 perguruan tinggi, bintek juga diikuti oleh 3 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan jajaran pengurus Asosiasi Bursa Kerja Indonesia (ABKI) Cabang Tegal.
Dijelaskan, narasumber dalam giat bintek tersebut antara lain, ini Forum Komunikasi BKK Provinsi Jawa Tengah Drs. Agus Nuryanto, MM, Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Teny Diliana Yuliastuti, SE, Pimpinan LPK Bakti Kencana Jaya Mulya (BKJM) Nurharja dan Kepala Disnakerin Kota Tegal.
Heru juga menegaskan, selama ini kinerja BKK dan CDC belum optimal dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. “BKK atau CDC harus bersinergi dengan Disnakerin dalam layanan informasi pasar kerja baik daring maupun luring, menyiapkan tamatan untuk memasuki dunia kerja dengan layanan penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta layanan perantaraan kerja yaitu membantu proses penempatan para lulusan,” ungkap Heru.
Menurutnya, bisa dilakukan melalui program Job Café seperti yang dilakukan Disnakerin yang menyediakan layanan informasi lowongan kerja. Selain itu juga menyiapkan calon tamatan terkait kesiapan mengikuti psikotes dan menghadapi inteviu. Bahkan job cafe juga melayani pembuatan proposal lamaran kerja, membantu mempersiapkan curriculum vitae dan mengajari bussines plan serta akses permodalan ke lembaga keuangan bagi yang berminat usaha mandiri. (Riyanto Jayeng)